Rabu, 27 April 2011

KAMULAH YANG BUTUH ALLAH SWT

Di saat kesulitan melanda, di saat hati telah merasa putus asa, yang diharap hanyalah pertolongan Allah. Hamba hanyalah seorang yang fakir. Sedangkan Allah adalah Al Ghoniy, Yang Maha Kaya, yang tidak butuh pada segala sesuatu. Bahkan Allah-lah tempat bergantung seluruh makhluk.
Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

“Hai manusia, kamulah yang sangat butuh kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir: 15)

Dalam ayat yang mulia ini, Allah Ta’ala menerangkan bahwa Dia itu Maha Kaya, tidak butuh sama sekali pada selain Dia. Bahkan seluruh makhluklah yang sangat butuh pada-Nya. Seluruh makhluk-lah yang merendahkan diri di hadapan-Nya.[1] Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Seluruh makhluk amat butuh pada Allah dalam setiap aktivitasnya, bahkan dalam diam mereka sekali pun. Secara dzat, Allah sungguh tidak butuh pada mereka. Oleh karena itu, Allah katakan bahwa Dialah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji, yaitu Allah-lah yang bersendirian, tidak butuh pada makhluk-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah sungguh Maha Terpuji pada apa yang Dia perbuat dan katakan, juga pada apa yang Dia takdirkan dan syari’atkan.”[2]
Seluruh makhluk sungguh sangat butuh pada Allah dalam berbagai hal. Makhluk masih bisa terus hidup, itu karena karunia Allah. Anggota badan mereka begitu kuat untuk menjalani aktivitas, itu pun karena pemberian Allah.
Mereka bisa mendapatkan makanan, rizki, nikmat lahir dan batin, itu pun karena kebaikan yang Allah beri. Mereka bisa selamat dari berbagai musibah, kesulitan dan kesengsaraan, itu pun karena Allah yang menghilangkan itu semua.
Allah-lah yang memberikan mereka petunjuk dengan berbagai hal sehingga mereka pun bisa selamat.
Jadi, makhluk amatlah butuh pada Allah dalam penghambaan kepada-Nya, cinta kepada-Nya, ibadah kepada-Nya, dan mengikhlaskan ibadah kepada-Nya. Seandainya mereka tidak melakukan penghambaan semacam ini, niscaya mereka akan hancur, serta ruh, hati, dan kondisi mereka pun akan binasa. [3]
Di antara bentuk ghina Allah (tidak butuh pada makluk-Nya) adalah Allah tidak butuh pada ketaatan yang dilakukan oleh orang yang taat. Tidak memudhorotkan Allah sama sekali jika hamba berbuat maksiat. Jika seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini beriman, tidak akan menambah kerajaan-Nya sedikit pun juga. Begitu pula jika seluruh makhluk yang ada di muka bumi kafir, tidak pula mengurangi kerajaan-Nya sedikit pun.
Allah Ta’ala berfirman,


وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ
 
“Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendir. Dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Rabbku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (QS. An Naml: 40)


وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
 
“Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Al ‘Ankabut: 6)


فَكَفَرُوا وَتَوَلَّوْا وَاسْتَغْنَى اللَّهُ وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
 
“Lalu mereka ingkar dan berpaling; dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. At Taghobun: 6)


إِنْ تَكْفُرُوا أَنْتُمْ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا فَإِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ
 
“Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim: 8)
Dalam hadits qudsi, Allah Ta’ala berfirman,

يَا عِبَادِى لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِى مُلْكِى شَيْئًا يَا عِبَادِى لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِى شَيْئًا
 
“Wahai hamba-Ku, kalau orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu bertaqwa seperti orang yang paling bertaqwa di antara kalian, tidak akan menambah kekuasaan-Ku sedikit pun. Jika orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu berhati jahat seperti orang yang paling jahat di antara kalian, tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku sedikit pun juga.” (HR. Muslim no. 2577)
Di antara bentuk ghina Allah (tidak butuh-Nya Allah pada segala sesuatu) adalah Allah tidak butuh pada infak dari orang yang berinfak dan begitu pula Allah tidak mendapatkan bahaya jika ada orang yang pelit. Allah Ta’ala berfirman,


وَمَنْ يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَفْسِهِ وَاللَّهُ الْغَنِيُّ وَأَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ
 
“Dan siapa yang kikir, sesungguhnya Dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang butuh (kepada-Nya).” (QS. Muhammad: 38)
Di antara bentuk ghina Allah (tidak butuh-Nya Allah pada segala sesuatu) adalah terbebasnya Allah dari berbagai ‘aib dan kekurangan. Barangsiapa yang menetapkan sifat tidak sempurna bagi Allah, maka itu berarti telah mencacati sifat ghina Allah. Allah Ta’ala berfirman,


قَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا سُبْحَانَهُ هُوَ الْغَنِيُّ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ
 
“Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata: "Allah mempuyai anak". Maha suci Allah; Dia-lah yang Maha Kaya; Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi.” (QS. Yunus: 68)
Tidak ada yang sebanding dengan Allah dan tidak pula yang jadi tandingan bagi-Nya. Itulah bentuk ghina Allah yang lain. Lantas bagaimana seseorang menyamakan makhluk yang fakir dengan Allah. Bagaimana mungkin Allah yang ghoni Yang Maha Kaya disamakan dengan hamba. Allah Ta’ala berfirman,


لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ قُلْ فَمَنْ يَمْلِكُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا إِنْ أَرَادَ أَنْ يُهْلِكَ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
 
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?". Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Maidah: 17)
Di antara bentuk ghina Allah (tidak butuh-Nya Allah pada segala sesuatu) adalah hamba-Nya amat butuh berdoa pada-Nya setiap saat. Allah pun berjanji untuk mengabulkannya. Allah pun memerintahkan hamba-Nya untuk beribadah dan Allah janji akan memberikan ganjaran.
Barangsiapa yang mengetahui Allah memiliki sifat ghina (tidak butuh pada segala sesuatu selain Dia), maka ia akan mengenali dirinya yang fakir dan benar-benar butuh pada Allah. Jika hamba telah mengetahui bahwa ia sangat fakir dan sangat butuh pada Allah, itu adalah tanda bahagia untuknya di dunia dan akhirat.[4]

Moga pelajaran ini bermanfaat dan membuahkan penyejuk hati bagi pembaca sekalian.
Wallahu waliyyyut taufiq.

MENDAHULUKAN MAKAN DARI SHOLAT APA HUKUMNYA??


Ketika dikumandangkan adzan, perut sudah keroncongan sejak beberapa jam lalu. Ketika itu pula, makanan telah tersaji. Apa yang harus kita dahulukan? Shalat terlebih dahulu ataukah menyantap makanan agar kita shalatnya akan lebih khusyu’? Pembahasan kali ini adalah di antara kiat agar seseorang bisa khusyu' dalam shalat. kiat agar seseorang bisa khusyu' dalam shalat.
Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا قُدِّمَ الْعَشَاءُ فَابْدَءُوا بِهِ قَبْلَ أَنْ تُصَلُّوا صَلاَةَ الْمَغْرِبِ ، وَلاَ تَعْجَلُوا عَنْ عَشَائِكُمْ
“Apabila makan malam sudah tersaji, maka dahulukanlah makan malam tersebut dari shalat maghrib. Dan janganlah kalian tergesa-gesa dari makan kalian .” (HR. Bukhari no. 672 dan Muslim no. 557)
[Bukhari: 15-Kitab Al Jama’ah wal Imamah, 14-Bab Apabila Makanan Telah Dihidangkan dan Shalat Hendak Ditegakkan. Muslim: 6-Kitab Al Masajid, 17-Bab Terlarangnya Mendahulukan Shalat Sedangkan Makan Malam Telah Tersaji dan Ingin Dimakan Pada Saat Itu Juga]
Pelajaran Berharga
Pertama; apabila waktu shalat maghrib telah tiba, sedangkan makanan telah tersaji, maka hendaklah seseorang mendahulukan santap makan -jika pada saat itu dalam kondisi sangat lapar-. Yang lebih utama ketika itu adalah mendahulukan makanan sebelum menunaikan shalat. Hal ini berlaku untuk shalat Maghrib dan juga shalat yang lainnya.
Kedua; apa hikmah di balik ini?
Hikmahnya: Di dalam shalat, seseorang perlu menghadirkan hati yang khusyu’. Sedangkan jika seseorang sangat lapar dan butuh pada makanan, kondisi semacam ini akan membuat ia tidak konsentrasi saat shalat, hatinya tidak tenang, dan pikiran akan melayang ke sana-sini. Kondisi semacam ini berakibat seseorang tidak khusyu’ dalam shalat. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk menyantap makanan sebelum menunaikan shalat sehingga hati bisa hadir ketika itu.
Ketiga; hendaklah seseorang ketika shalat selalu menghadirkan hati dan menjauhkan diri dari segala hal yang dapat melalaikan dari mengingat Allah ketika shalat. Hendaklah pula dia menghayati shalat, bacaan dan dzikir-dzikir di dalamnya.
Keempat; mayoritas ulama berpendapat bahwa mendahulukan makanan di sini adalah anjuran (sunnah, bukan wajib) dan inilah pendapat yang rojih (yang lebih kuat). Berbeda dengan pendapat Zhohiriyah (Ibnu Hazm, dkk) yang menganggap bahwa hukum mendahulukan makanan dari shalat di sini adalah wajib.
Kelima; jika waktu shalat wajib sangat sempit, sebentar lagi waktu shalat akan berakhir dan seandainya seseorang mendahulukan makan, waktu shalat akan habis, untuk kondisi semacam ini, ia harus mendahulukan shalat agar shalat tetap dilakukan di waktunya. Inilah pendapat mayoritas ulama.
Adapun para ulama yang mewajibkan khusyu’ dalam shalat, maka mereka berpendapat dalam kondisi semacam ini, santap makan lebih didahulukan daripada shalat (walaupun shalatnya telat hingga keluar waktu). Namun pendapat yang lebih tepat, khusyu’ dalam shalat tidak sampai dihukumi wajib.
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah berpendapat bahwa hukum khusyu’ dalam shalat adalah sunnah mu’akkad (sangat ditekankan).
Keenam; santap makan lebih utama dari shalat dilakukan ketika seseorang sangat butuh pada makan (yaitu ketika sangat lapar). Namun jika kondisi tidak membutuhkan makan (kondisi kenyang) dan makanan telah tersaji, maka shalat wajib atau shalat jama’ah di masjid tetap harus lebih didahulukan.
Oleh karena itu, tidak sepantasnya seseorang mengatur waktu makan atau waktu tidurnya bertepatan dengan waktu shalat. Hal ini dapat membuat seseorang luput dari shalat di waktu utama yaitu di awal waktu.
Ketujuh; hukum mendahulukan shalat dari santap makan di saat kondisi sangat membutuhkan di sini adalah makruh. Namun jika seseorang dalam kondisi tidak butuh makan (kondisi kenyang) dan makanan telah tersaji lalu lebih memilih shalat, maka pada saat ini tidak dihukumi makruh.
Kedelapan; makanan yang telah tersajikan dan kita sangat ingin untuk menyantapnya, kondisi semacam ini adalah salah satu udzur (alasan) bagi seseorang untuk meninggalkan shalat jama’ah.
Ibnu ‘Umar yang sangat getol (sangat semangat) dalam mengikuti sunnah (ajaran) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap menyantap makan malamnya dan pada saat itu dia mendengar suara imam yang sedang membaca surat pada shalat jama’ah.
Kalau seseorang meninggalkan shalat jama’ah karena ada udzur untuk menyantap makanan, jika ini bukan kebiasaan, maka dia akan mendapatkan ganjaran shalat jama’ah. Namun jika dijadikan kebiasaan, maka semacam ini tidak dianggap udzur sehingga dia tidak mendapatkan pahala shalat jama’ah. Alasannya berdasarkan hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
“Jika seseorang dalam keadaan sakit atau bersafar (melakukan perjalanan jauh), maka dia akan dicatat semisal apa yang dia lakukan tatkala mukim (tidak bersafar) atau dalam keadaan sehat.” (HR. Bukhari no. 2996) [Bukhari: 60-Kitab Al Jihad was Sayr, 132-Bab akan dicatat bagi musafir semisal apa yang dia amalkan dalam keadaan dia tidak bersafar (mukim)]. Di sini ada udzur sakit, maka ia dicatat seperti melakukan shalat ketika sehat sebagaimana ia rutin lakukan. Maka begitu pula orang yang ada udzur telat shalat jama’ah karena alasan di atas, maka ia dihitung pula mendapatkan pahala shalat berjama’ah.
Kesembilan; apakah boleh menyantap makanan berat ketika berbuka puasa di bulan Ramadhan atau yang lainnya?
Jawab: sebenarnya tidak mengapa jika seseorang mendahulukan makan. Namun alangkah lebih baik jika dia memakan makanan ringan seperti satu atau beberapa buah kurma, kemudian shalat maghrib, lalu dia menghabiskan makanan lainnya setelah shalat maghrib.
(Pelajaran berharga ini disarikan dari Tawdhihul Ahkam, 1/578-579 dan Fathu Dzil Jalali wal Ikrom bi Syarh Bulughil Marom, 2/480-483)
Alhamdulillahilladzi bi ni’amtihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam.
*****
Apakah Nabi Khidir ‘Alaihissalam Masih Hidup?

Masih terdapat sebagian orang yang berkeyakinan bahwa Nabi Khidir sahib Nabi Musa ‘alaihimassalam masih hidup dan mendapatkan rezeki sampai sekarang, dan bahwa dia selalu mengelilingi dunia, dan bahwa dia dapat merubah bentuk dengan bentuk-bentuk yang bermacam-macam, dan mereka berkeyakinan bahwa dia tidak mempunyai bayangan dan dia bersama Nabi Ilyas ‘alaihissalam.

Orang awam berkeyakinan bahwa jika Nabi Khidir mengunjungi mereka dan mendo’akan mereka, maka mereka akan segera menjadi kaya dalam sekejap mata jika tadinya miskin, dan jika dia marah kepada mereka, maka mereka akan menjadi miskin jika mereka kaya, dan sakit jika mereka sehat, dan mereka berkeyakinan bahwa Nabi Khidir datang dalam rupa peminta-minta dan rupa orang sakit yang mengalir nanah dari badannya, dan jika shahibul bait yang didatangi itu mengusirnya, maka ini adalah petunjuk bahwa atas kesengsaraan dan kenahasan mereka, dan apabila mereka menerimanya dengan lapang dada dan mengobatinya, maka dia akan tersembunyi tanpa menghilangkan bekas, dan ini adalah petunjuk atas kebahagiaan mereka.

Apakah Nabi Khidir yang hidup di zaman Nabi Musa ‘alaihimassalam masih hidup dan mendapatkan rezeki sampai sekarang?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita simak penjelasan yang merupakan fatwa dari para ulama yang sholeh berikut ini.
Segala puji bagi Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan shalawat serta salam atas Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan para sahabatnya.
Khidir adalah seorang nabi dari nabi-nabi Alloh Subhanahu wa Ta’ala, dan pendapat yang benar adalah bahwa Nabi Khidir ‘alaihissalam telah mati sebagaimana manusia lainnya, maka dia tidak dapat mengelilingi dunia, dan dia tidak berubah-rubah bentuk dan rupa, dan dia bukanlah sebab kaya atau miskinnya seseorang, dan telah dikeluarkan fatwa sebagai berikut; yang benar dari dua pendapat ulama adalah pendapat Jumhur yang mengatakan bahwa Nabi Khidir ‘alaihissalam telah meninggal berdasarkan firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: “Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad)” (QS: Al Anbiyaa’: 34)
Dan berdasarkan hadits yang shahih dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, Ibnu Umar berkata Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam shalat isya’ mengimami kami pada suatu malam pada akhir hayatnya dan ketika selesai shalat beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri dan berkata, yang artinya: “Terangkanlah kepadaku malam kalian ini, sesungguhnya di akhir 100 tahun ini tidak ada orang-orang yang hidup saat ini yang masih hidup (pada akhir seratus tahun itu)”. Ibnu Umar berkata; maka para sahabat salah pada apa yang mereka bicarakan tentang perkataan Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam 100 tahun, maka Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya: “Tidak akan hidup orang yang hidup di muka bumi sekarang (maksudnya adalah setelah habisnya abad ini)” (HR: Muslim)
Kemudian asal yang sering terjadi dalam sunatullah adalah anak adam pasti akan mati, maka kita harus mengikuti asal tersebut sehingga kita mendapatkan dalil yang merubahnya dan tidak shahih keberadaan dalil yang menunjukkan pengecualian terhadap Nabi Khidir ‘alaihissalam.
(Sumber Rujukan: Fatwa Lajnah Daimah, Ketua Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Wakil ketua Syaikh Abdur Razzaq Afifi, Anggota Syaikh Abdullah bin Ghadyan dan Syaikh Abdullah bin Qo’ud.jilid III hal. 210)

HUKUM BEKERJA DI BANK KONVENSIONAL HALAL - HARAM??

HUKUM BEKERJA DI BANK
Dr. Yusuf Qardhawi

PERTANYAAN
Saya tamatan sebuah akademi perdagangan yang telah berusaha mencari pekerjaan tetapi tidak mendapatkannya kecuali disalah satu bank. Padahal, saya tahu bahwa bank melakukan praktek riba. Saya juga tahu bahwa agama melaknat penulis riba. Bagaimanakah sikap saya terhadap tawaran pekerjaan ini?

JAWABAN
Sistem ekonomi dalam Islam ditegakkan pada asas memerangi riba dan menganggapnya sebagai dosa besar yang dapat menghapuskan berkah dari individu dan masyarakat, bahkan dapat mendatangkan bencana di dunia dan di akhirat.
Hal ini telah disinyalir di dalam Al Qur'an dan As Sunnah serta telah disepakati oleh umat. Cukuplah kiranya jika Anda membaca firman Allah Ta'ala berikut ini:
"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa." (Al Baqarah: 276)
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketabuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu ..." (Al Baqarah: 278-279)
Mengenai hal ini Rasulullah saw. bersabda
"Apabila zina dan riba telah merajalela di suatu negeri, berarti mereka telah menyediakan diri mereka untuk disiksa oleh Allah." (HR Hakim)1
Dalam peraturan dan tuntunannya Islam menyuruh umatnya agar memerangi kemaksiatan. Apabila tidak sanggup, minimal ia harus menahan diri agar perkataan maupun perbuatannya tidak terlibat dalam kemaksiatan itu. Karena itu Islam mengharamkan semua bentuk kerja sama atas dosa dan permusuhan, dan menganggap setiap orang yang membantukemaksiatan bersekutu dalam dosanya bersama pelakunya, baik pertolongan itu dalam bentuk moril ataupun materil, perbuatan ataupun perkataan. Dalam sebuah hadits hasan, Rasulullah saw. bersabda mengenai kejahatan pembunuhan:
"Kalau penduduk langit dan penduduk bumi bersekutu dalam membunuh seorang mukmin, niscaya Allah akan membenamkan mereka dalam neraka." (HR Tirmidzi)
Sedangkan tentang khamar beliau saw. bersabda:
"Allah melaknat khamar, peminumnya, penuangnya, pemerahnya, yang meminta diperahkan, pembawanya, dan yang dibawakannya. " (HR Abu Daud dan Ibnu Majah)
Demikian juga terhadap praktek suap-menyuap:
"Rasulullah saw. melaknat orang yang menyuap, yang menerima suap, dan yang menjadi perantaranya. " (HR Ibnu Hibban dan Hakim)
Kemudian mengenai riba, Jabir bin Abdillah r.a. meriwayatkan:
"Rasulullah melaknat pemakan riba, yang memberi makan dengan hasil riba, dan dua orangyang menjadi saksinya." Dan beliau bersabda: "Mereka itu sama." (HR Muslim)
Ibnu Mas'ud meriwayatkan:
"Rasulullah saw. melaknat orang yang makan riba dan yang memberi makan dari hasil riba, dua orang saksinya, dan penulisnya." (HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)2
Sementara itu, dalam riwayat lain disebutkan:
"Orang yang makan riba, orang yang memben makan dengan riba, dan dua orang saksinya jika mereka mengetahui hal itu-- maka mereka itu dilaknat lewat lisan Nabi Muhammad saw. hingga han kiamat." (HR Nasa'i)
Hadits-hadits sahih yang sharih itulah yang menyiksa hati orang-orang Islam yang bekerja di bank-bank atau syirkah (persekutuan) yang aktivitasnya tidak lepas dari tulis-menulis dan bunga riba. Namun perlu diperhatikan bahwa masalah riba ini tidak hanya berkaitan dengan pegawai bank atau penulisnya pada berbagai syirkah, tetapi hal ini sudah menyusup ke dalam sistem ekonomi kita dan semua kegiatan yang berhubungan dengan keuangan, sehingga merupakan bencana umum sebagaimana yang diperingatkan Rasulullah saw.:
"Sungguh akan datang pada manusia suatu masa yang pada waktu itu tidak tersisa seorangpun melainkan akan makan riba; barangsiapa yang tidak memakannya maka ia akan terkena debunya." (HR Abu Daud dan Ibnu Majah)
Kondisi seperti ini tidak dapat diubah dan diperbaiki hanya dengan melarang seseorang bekerja di bank atau perusahaan yang mempraktekkan riba. Tetapi kerusakan sistem ekonomi yang disebabkan ulah golongan kapitalis ini hanya dapat diubah oleh sikap seluruh bangsa dan masyarakat Islam. Perubahan itu tentu saja harus diusahakan secara bertahap dan perlahan-lahan sehingga tidak menimbulkan guncangan perekonomian yang dapat menimbulkan bencana pada negara dan bangsa. Islam sendiri tidak melarang umatnya untuk melakukan perubahan secara bertahap dalam memecahkan setiap permasalahan yang pelik. Cara ini pernah ditempuh Islam ketika mulai mengharamkan riba, khamar, dan lainnya. Dalam hal ini yang terpenting adalah tekad dan kemauan bersama, apabila tekad itu telah bulat maka jalan pun akan terbuka lebar.
Setiap muslim yang mempunyai kepedulian akan hal ini hendaklah bekerja dengan hatinya, lisannya, dan segenap kemampuannya melalui berbagai wasilah (sarana) yang tepat untuk mengembangkan sistem perekonomian kita sendiri, sehingga sesuai dengan ajaran Islam. Sebagai contoh perbandingan, di dunia ini terdapat beberapa negara yang tidak memberlakukan sistem riba, yaitu mereka yang berpaham sosialis.
Di sisi lain, apabila kita melarang semua muslim bekerja di bank, maka dunia perbankan dan sejenisnya akan dikuasai oleh orang-orang nonmuslim seperti Yahudi dan sebagainya. Pada akhirnya, negara-negara Islam akan dikuasai mereka.
Terlepas dari semua itu, perlu juga diingat bahwa tidak semua pekerjaan yang berhubungan dengan dunia perbankan tergolong riba. Ada diantaranya yang halal dan baik, seperti kegiatan perpialangan, penitipan, dan sebagainya; bahkan sedikit pekerjaan di sana yang termasuk haram. Oleh karena itu, tidak mengapalah seorang muslim menerima pekerjaan tersebut --meskipun hatinya tidak rela-- dengan harapan tata perekonomian akan mengalami perubahan menuju kondisi yang diridhai agama dan hatinya. Hanya saja, dalam hal ini hendaklah ia melaksanakan tugasnya dengan baik, hendaklah menunaikan kewajiban terhadap dirinya dan Rabb-nya beserta umatnya sambil menantikan pahala atas kebaikan niatnya:
"Sesungguhnya setiap orang memperoleh apa yang ia niatkan." (HR Bukhari)
Sebelum saya tutup fatwa ini janganlah kita melupakan kebutuhan hidup yang oleh para fuqaha diistilahkan telah mencapai tingkatan darurat. Kondisi inilah yang mengharuskan saudara penanya untuk menerima pekerjaan tersebut sebagai sarana mencari penghidupan dan rezeki, sebagaimana firman Allah SWT:
"... Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al Baqarah: 173}

Selasa, 26 April 2011

TEKNOLOGI KELELAWAR BAGI TUNANETRA


Seorang pemakai ‘Tongkat Kelelawar’
Inovasi teknologi UltraCane telah membawa perubahan besar bagi mobilitas tunanetra maupun penderita ganggguan penglihatan yang pada tahun 2003 diperkirakan berjumlah 25 juta di negara maju.
Untuk menentukan arah ataupun mencari mangsa di malam hari, kelelawar menggunakan suatu teknik yang dinamakan ekolokasi (dari istilah echolocation; echo: gema, suara terpantul, dan location: penentuan letak, tempat benda). Ekolokasi adalah penentuan letak keberadaan suatu benda dengan memanfaatkan gelombang suara yang terpantul dari benda tersebut. Perangkat yang ada pada tubuh kelelawar ini mirip prinsip kerja sonar dan radar dewasa ini. Tapi, sonar alami ini telah terpasang pada tubuh kelelawar sejak puluhan juta tahun yang lalu.
Suara yang dipancarkan kelelawar termasuk ke dalam kelas frekuensi ultrasonik dan tidak dapat didengar manusia. Gelombang suara yang terpantul – yang disebut echo atau gema – diterima oleh alat pengindera alami yang disebut tragus dan diteruskan ke otak untuk diterjemahkan menjadi citra lingkungan sekitarnya dalam benak kelelawar. Dengan kata lain kelelawar bergerak di alam nyata dengan panduan citra semu dalam pikirannya, yang sama persis dengan gambaran lingkungan sebenarnya. Dengan kemampuan ini kelelawar dapat terbang leluasa dalam kegelapan untuk mencari makan tanpa khawatir menabrak benda-benda lain.

Tongkat Kelelawar Si Buta
Perangkat ekolokasi pada kelelawar ini memberi ilham bagi sejumlah ilmuwan Inggris untuk merancang alat bantu elektronik bagi para tunanetra. Meski tampak seperti tongkat logam putih biasa yang umum dipakai tunanetra, namun alat baru ini punya kelebihan: memunculkan citra buatan (semu) dalam otak penggunanya tentang gambaran tiga dimensi lingkungan sekitarnya. Alat ini diproduksi oleh Sound Foresight Ltd., perusahaan yang didirikan pada 1998 dan pada mulanya hanyalah sebuah wahana tidak resmi untuk tukar pikiran antarpeneliti di Universitas Leeds, Inggris. Para peneliti di bidang biologi, elektronik dan ultrasonik ini saat itu mempunyai gagasan menggabungkan keahlian mereka di bidang ultrasonik dan pengetahuan tentang pencitraan di dalam otak. Mereka bermaksud membuat suatu alat yang nyata-nyata diperlukan oleh mereka yang penglihatannya terganggu. Meski kini dinamakan UltraCane (tongkat Ultra), namun awalnya alat ini dijuluki Batcane yang berarti tongkat kelelawar, sesuai dengan yang mengilhaminya. UltraCane menerapkan dua jenis teknologi:


Logo Sound Foresight Ltd., perusahaan yang meluncurkan UltraCane
Pertama, alat yang menerapkan teknologi terkini ini mencontoh perangkat ekolokasi kelelawar yang mampu menemukan arah di kegelapan. UltraCane dapat memancarkan pulsa-pulsa gelombang suara ultrasonik yang tak terdengar telinga manusia. Ketika mengenai benda-benda di sekeliling, termasuk yang terletak setinggi kepala penggunanya seperti kaca-spion truk, gelombang tersebut kemudian dipantulkan. Pantulan gelombang suara yang juga tak terdengar telinga manusia ini lalu ditangkap oleh alat penerima pada UltraCane. Pantulan suara yang diterima UltraCane ini diubah menjadi getaran yang dirasakan oleh tangan pemakai, dan kemudian diteruskan ke otak. Informasi yang dihasilkan oleh pantulan suara ultrasonik ini meliputi daerah depan, sisi kiri-kanan dan juga bagian atas kepala pemakai. Kemampuan ini sangat membantu pemakai mengetahui benda-benda penghalang di atas tanah maupun yang terjulur dari atas, baik yang ada di depan, di sekeliling, di atas kepala maupun yang dekat kepala.

UltraCane berawal dari cita-cita beberapa pakar dari Universitas Leeds, Inggris: Prof. Deborah Withington (tengah), ahli zoologi yang menekuni pengkajian tentang bagian otak yang bernama superior colliculus, organ yang bekerja di bawah sadar dan menerima informasi melalui tiga indera: penglihatan, pendengaran dan sentuhan; Dr. Dean Waters (kiri), yang menghabiskan banyak waktunya dengan kelelawar, mempelajari bagaimana kelelawar menggunakan ekolokasi tanpa indera penglihatan; dan Prof. Brian Hoyle (kanan), pakar elektronika.
Kedua, alat yang dihidupkan oleh baterai jenis AA ini menerapkan sistem informasi umpan balik yang mudah dipahami sistem pencitraan pada bagian tertentu dari otak manusia. Hal ini memudahkan pemakai memahami kondisi di sekitarnya dengan segera, tanpa perlu menyentuhkan tongkat UltraCane pada benda penghalang. Tongkat elektronik ini dapat memberitahu pemakai tentang adanya benda penghalang pada jarak hingga tiga meter di depannya.
Adanya benda penghalang ini beserta jaraknya akan diberitahukan kepada pemakai melalui getaran tombol-tombol di bawah jari-jemari pemakai yang menggenggam alat ini. Semakin dekat jarak pemakai dengan benda tersebut, frekuensi getaran yang dirasakan semakin meningkat. Getaran yang dirasakan pada jari kemudian dikirim ke otak sehingga dapat diterjemahkan menjadi citra buatan tiga dimensi dalam benak pemakai. Dengan sedikit latihan, pemakai akan mendapatkan kemudahan dalam mengetahui keadaan sekitarnya dan meningkatkan keleluasaan pemakai dalam bergerak. Seperti kata Alexandra Bradstreet, seorang pemakai UltraCane, yang dilansir pada situs resmi Sound Foresight Ltd. (www.soundforesight.co.uk) :
“Saat menggunakan alat ini, orang-orang mengira saya sedang berpura-pura buta, karena saya dapat mengatakan pada mereka di mana letak benda-benda, kemudian mendekatinya, dan menemukan arah dengan baik di tempat yang berbeda tanpa banyak pertolongan dari orang lain. Terkadang saya takjub dengan diri saya sendiri.”

Pengguna UltraCane merasakan rintangan-rintangan di sekitar setelah gelombang yang dipancarkan UltraCane dipantulkan oleh aneka rintangan di sekeliling pemakai. Gelombang pantulan ini ditangkap kembali oleh UltraCane dan kemudian dirasakan oleh tangan pemakai yang menggenggamnya. Otak pemakai kemudian menerjemahkan apa yang dirasakan pada tangannya sebagai rintangan di sekelilingnya.
Dalam merancang “tongkat kelelawar” ini, Sound Foresight Ltd. bekerja sama dengan Cambridge Consultant Ltd., sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perancangan dan pengembangan produk, proses dan sistem baru yang inovatif. Perusahaan inilah yang membantu mengembangkan dan membuat membuat bentuk jadi rancangan awal UltraCane. Kerjasama ini pada akhirnya membuahkan hasil dengan diluncurkannya Batcane yang kemudian disebut UltraCane. Sejumlah contoh alat ini telah dibuat untuk tujuan ujicoba di empat negara: Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan Kanada. Saat ini, dengan harga 399 poundsterling Inggris atau sekitar Rp 4 juta, UltraCane telah mengalami berbagai penyempurnaan dari produk-produk serupa sebelumnya. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan keleluasaan ruang gerak dari para pemakainya, serta sejumlah kemudahan yang diberikannya. Andrew Diston, Direktur Asosiasi Konsultan Cambridge berkata :
“Alat ini adalah produk yang sangat kami banggakan, sebagian karena kebebasan yang akan diberikannya pada pemakai, dan sebagian karena sifat teknologi yang kami gunakan. Sisi yang benar-benar cerdas adalah meskipun alat ini menggunakan teknologi sangat canggih, pengguna tidak memerlukan pengetahuan teknis apa pun...”
Inovasi teknologi UltraCane telah meningkatkan kemampuan ruang gerak tunanetra maupun penderita ganggguan penglihatan yang pada tahun 2003 diperkirakan berjumlah 25 juta di negara maju. Sumbangsih yang besar ini, disamping keunggulan teknologi yang digunakannya, menyebabkan UltraCane banyak mendapat penghargaan. Di antaranya adalah Tomorrow's World Health Innovation Award, oleh NESTA (the National Endowment for Science, Technology & the Arts) pada tahun 2002, Design Application of the Year Award yang didukung oleh Sony untuk kategori industri elektronik Eropa pada tahun 2003, dan Smart Funding Innovation Award. Kelebihan UltraCane lain adalah bahwa para pengguna hanya perlu latihan sebentar agar dapat memanfaatkannya. Sektiar 73% pengguna merasa percaya diri menggunakan UltraCane meski hanya seminggu berlatih. Manfaat besar ini diamini oleh para profesional, seperti Alan Brooks:

UltraCane, perangkat canggih bagi tunanetra yang menirusistem ekolokasi kelelawar
“...para pengembang [UltraCane] telah menghabiskan waktu untuk bertanya pada para tunanetra, dan melibatkan mereka dalam ujicoba. Saya yakin ini akan benar-benar bermanfaat bagi para penggunanya dari kalangan tunanetra dan mereka yang terganggu penglihatannya.” (Alan Brooks, New Initiatives Manager The Guide Dogs for the Blind Association)
Sehebat-hebatnya UltraCane, masih belum mampu menandingi sang pemberi ilham, kelelawar. Kelelawar mampu menentukan seluruh informasi yang diperlukannya dengan cukup cermat tentang jenis, ukuran, bentuk, makhluk hidup atau benda mati pada jarak 5 meter. Hebatnya lagi, kelelawar mampu melakukannya sambil bermanuver di udara. Kemampuan ini tentunya tidak dapat dilakukan UltraCane sekalipun.

Tiga penghargaan yang diperoleh UltraCane
Demikianlah, kelelawar sebagai makhluk yang tidak berakal tetapi mampu melakukan hal-hal yang cukup rumit yang tidak dapat diimbangi alat ciptaan manusia meskipun menggunakan teknologi canggih seperti UltraCane di atas. Perbandingan di atas menunjukkan lagi kepada kita salah satu bukti kehebatan ciptaan Allah. Pada segala sesuatu di alam semesta terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya, terdapat tanda-tanda keesaan-Nya, bagi mereka yang mau berpikir. (SoundForesight Ltd., dll/ foto: SoundForesight/kontributor, Dian Hidayat, adalah alumni jurusan Teknik Elektro USU, saat ini menjabat sebagai Ketua Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan PW IRM SU dan tinggal di Medan.

Download Ebook klik di sini

  1. Insight 1-5


LEBIH HEBAT DARIPADA LAMPU LISTRIK
 
Oleh para pakar dari perusahaan Inggris, Biotrace International, cahaya kunang-kunang dipakai dalam teknologi pendeteksi kuman mematikan seperti E. coli atau legionella. Penggunaan alat ini telah merambah industri makanan. Sekitar 15 juta paket alat tersebut telah terjual.
Di malam hari, di sekitar kebun atau semak yang gelap, ada kalanya kita melihat cahaya berpendar kuning atau hijau seperti lampu. Cahaya sekecil potongan kuku jari manis tersebut melayang-layang di atas tanah. Itulah kunang-kunang yang dalam bahasa Inggris disebut ”firefly”. Makhluk ini termasuk sejenis serangga bercahaya dari kelompok kumbang (Coleoptera-Lampyridae).
“Saya Ada di Sini!”
Tampak oleh manusia, cahaya kunang-kunang layaknya kerlipan lampu kecil yang biasa saja. Namun, penelitian mengungkap, ternyata ini adalah komunikasi dengan irama kerlipan tertentu, menyerupai sandi Morse yang dipakai manusia dalam telegram. Pakar biologi menemukan, cahaya yang dikeluarkan sang kumbang berperan dalam menemukan pasangan kawin. Saat usia kawin tiba, sang jantan mencari pasangan betinanya dengan memancarkan cahaya berkerlip. Kunang-kunang betina di sekitar yang melihatnya akan mengeluarkan cahayanya untuk menjawab sang jantan. Sang betina seolah memberitahu, ”saya di sini!” Dengan jawaban ini, sang jantan mengirimkan sinyal cahaya berikutnya dengan posisi semakin mengarah ke betina. Betina pun akan menjawab lagi, dan seterusnya, seolah saling bersahutan hingga akhirnya pasangan itu bertemu untuk kawin.
Bagi kunang-kunang kelompok Photuris, cahaya mereka berperan pula dalam perburuan. Betina jenis ini dapat meniru kerlipan sinyal cahaya yang dipancarkan betina jenis lain, misalnya Photuris. Dengan sinyal cahaya palsu ini, kunang-kunang jantan jenis Photuris pun terjebak dan dimakan oleh Photuris betina.
Cahaya kunang-kunang berperan pula sebagai tanda peringatan, untuk memperingatkan antar-sesama jenisnya tentang ancaman bahaya, maupun peringatan bagi serangga dan burung pemangsa agar tidak memakannya. Sebab, zat pemicu pembentukan cahaya kunang-kunang berasa pahit. Kalaupun ada serangga pemangsa yang nekad, mereka biasanya memakan tubuh kunang-kunang dari bagian kepala, terus hingga ke bagian belakang, kecuali bagian perut yang tidak dimakannya.
Lampu Dingin

Kunang-kunang ini dari spesies Pyractomena angulata, satu dari 175 spesies kunang-kunang yang ada di Amerika Serikat. (karya Arwin Provonsa, Purdue University, Department of Entomology)
Mengapa kunang-kunang bisa membawa ‘lampu’ ke sana kemari tanpa kepanasan? Para peneliti tertarik akan fenomena tersebut. Karena, cahaya bola lampu listrik yang dikenal selama ini bila menyala maka lama-kelamaan akan memanas. Dilihat dari efisiensi energi, bola lampu listrik temuan Edison hanya mampu menghasilkan cahaya sekitar 10% dari seluruh energi listrik yang dialirkan, sebagian besar sisanya berubah menjadi panas. Ini menyebabkan cahaya lampu listrik panas. Sebaliknya, organ penghasil cahaya dalam tubuh kunang-kunang melepaskan sekitar 100% energi berupa cahaya. Ini menjadikan cahayanya dingin. Bayangkan jika cahaya kunang-kunang panas mirip lampu pijar, mereka mungkin akan terbakar dan mati.
Cahaya kunang-kunang dikeluarkan oleh organ khusus yang tersusun atas sel-sel penghasil cahaya yang disebut fotosit. Organ ini terletak pada ruas ke-4 atau ke-5 dari tubuhnya. Kerlipan cahaya kunang-kunang merupakan hasil reaksi kimia yang melibatkan zat kimia bernama luciferin yang dihasilkan sel-sel penghasil cahaya. Melalui serangkaian tahapan reaksi kimia, luciferin dengan bantuan enzim luciferase dan beberapa zat tertentu bereaksi membentuk sejumlah zat kimia baru dengan melepaskan hampir 100% energi dalam bentuk cahaya. Energi yang terbuang sebagai panas sangat sedikit sekali. Bandingkan dengan lampu listrik buatan manusia.

Selain bersinar, lampu listrik buatan manusia memancarkan energi panas yang besar. Sebaliknya, reaksi kimia dalam tubuh kunang-kunang melepaskan sekitar 100% energi berupa cahaya.
Untuk menjadi bentuknya yang sekarang, lampu pijar harus melalui proses penelitian panjang, yaitu 50 tahun lebih. Perkembangan bola lampu listrik dimulai dari sejak Sir Humprey Davy di tahun 1811. Thomas Alva Edison berhasil mengembangkannya menjadi bola lampu listrik di tahun 1878. Saat itu Edison mengirim orang ke berbagai penjuru dunia untuk mencari bahan terbaik sebagai kawat pijar (”filamen”) bola lampu. Ia mencoba tak kurang dari 6000 bahan kawat atau serat, termasuk dari tumbuhan seperti bambu, sebelum akhirnya ditemukan filamen awet yang tidak mudah terbakar dalam bola kaca tak-beroksigen. Edison-lah yang lalu membidani berdirinya perusahaan Edison General Electric, yang kini menjadi raksasa dunia: General Electric.
Begitulah, sejak Thomas Edison hingga kini, tak ada teknologi lampu listrik yang menyamai lampu kunang-kunang yang dingin. Diperlukan kecerdasan dan kerja keras banyak orang untuk menemukan bola lampu listrik terbaik. Lalu kecerdasan siapakah yang menciptakan cahaya dingin kunang-kunang? Mungkinkah kunang-kunang sendiri yang melakukan penelitian, mencoba-coba ribuan zat kimia, dan akhirnya menemukan sendiri lampu hebatnya? Mustahil, sebab ia makhluk tak berakal. Lagi pula, kunang-kunang dan cahayanya harus sudah ada sejak pertama kali ia diciptakan. Sebab, tanpa cahayanya, kunang-kunang takkan mampu berkembang biak dan sudah punah dari dulu. Semua ini mengarahkan kita pada kesimpulan: kunang-kunang dan cahayanya bukanlah terbentuk setahap demi setahap dengan sendirinya, melalui peristiwa alamiah belaka, dan tanpa penciptaan cerdas sengaja. Sedari awal, kumbang bercahaya ini mestilah diciptakan secara sempurna, lengkap dengan cahayanya oleh Pencipta Mahacerdas. Dialah Allah, sebaik-baik Pencipta.
Saklar Berukuran Molekul
Kunang-kunang memancarkan cahaya tidak terus-menerus, melainkan berkerlap-kerlip atau pergantian antara menyala dan padam. Ini berarti ada mekanisme tertentu dalam tubuhnya yang berperan menyalakan dan mematikan cahaya, ibarat tombol atau saklar lampu listrik yang menyambung dan memutus arus listrik yang mengalir ke bola lampu tersebut. Saklar ‘lampu kunang-kunang’ telah lama menjadi teka-teki bagi ilmuwan. Namun, beberapa tahun lalu, Barry Trimmer dan timnya dari Tufts Univeristy, Amerika Serikat, melaporkan temuannya tentang saklar kunang-kunang dalam jurnal ilmiah terkemuka, Science. Barry Trimmer berkata: "Kita telah mengetahui segi kimia yang menjadikan kunang-kunang bercahaya, tapi kita kini mendapatkan jawaban dari teka-teki yang selama ini tak-terjawab yang menjelaskan bagaimana mereka mampu menghidupkan dan mematikan saklarnya.” (BBC News, Sci/Tech, 28 Juni 2001).
Saklar berukuran molekul ini ternyata adalah zat kimia Nitrit Oksida (NO) yang dihasilkan dalam tubuh kunang-kunang. Dalam penelitian itu, kunang-kunang yang ditempatkan di kotak kecil tertutup dan diberi zat NO ternyata memancarkan cahaya terus-menerus tanpa terputus-putus. Nitrit Oksida juga ada pada tubuh manusia, dan berperan menjaga tekanan darah dengan melebarkan pembuluh darah, membantu sistem kekebalan tubuh menghadapi kuman penyakit, dan menghantarkan sinyal antar-sel saraf otak.
Detektor Bakteri dan Sel Kanker

Kolam renang, tempat pemandian umum dan industri makanan termasuk yang diuntungkan dengan adanya kunang-kunang. Perangkat pendeteksi kuman mematikan yang mencemarinya kini telah dibuat dengan ilham dari kunang-kunang.
Cahaya kunang-kunang kini dipakai dalam teknologi pendeteksian kuman mematikan, seperti E. coli atau legionella, dalam kolam renang dan tempat pemandian. E coli adalah bakteri penyebab penyakit saluran pencernaan manusia, sedangkan bakteri legionella merupakan bakteri penyebab penyakit paru-paru (sejenis pneumonia) dengan tingkat kematian penderita 5-15%. Kehadiran kuman tersebut di kolam renang tentunya tidak diinginkan. Para pakar dari Biotrace International telah berhasil membuat perangkat yang dapat mengenali keberadaan kuman-kuman tersebut dalam hitungan detik; lebih baik daripada cara lama yang memakan waktu berhari-hari. Alat ini bekerja menggunakan enzim luciferase kunang-kunang, yang akan menghasilkan cahaya ketika mengenai kuman bakteri tersebut. Jumlah bakteri yang ada pun dapat ditentukan berdasarkan kekuatan cahaya yang dihasilkan. Penggunaan alat ini telah merambah industri makanan, dan sekitar 15 juta paket alat tersebut telah terjual, demikian menurut BBC News, 9 Mei 2003.
Dua tahun lalu, meski baru tahap uji pada tikus, hasil kerja peneliti University of California, at Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat, menemukan bahwa zat kimia yang menjadikan kunang-kunang bercahaya mungkin dapat membantu dokter mengetahui penyebaran kanker prostat sehingga dapat melakukan pengobatan langsung ke arah sasaran. Teknik rekayasa genetika digunakan untuk mengirim gen-gen zat kimia penghasil cahaya kunang-kunang langsung ke sel-sel kanker pada tikus percobaan. Setelah tiga minggu, kamera pencitra berhasil mengetahui sel-sel kanker pada sum-sum tulang belakang dan paru-paru karena cahaya kunang-kunang yang dipancarkan sel tersebut. Dr. Lily Wu, asisten profesor di UCLA, berkata: "Sekali Anda mengetahui di mana kanker itu berada, Anda mendapatkan pegangan untuk mengobatinya. Ini jauh lebih baik daripada mengobati keseluruhan tubuh dengan pengobatan kimia. Dengan melekatkan cahaya pada sel-sel kanker, kita dapat berkata, ‘nah, itu dia di sana’, dan kemudian membidiknya.” (BBC, Health, 22 Juli 2002). Kelebihan cara ini adalah, meskipun cahaya yang dihasilkan redup dan berada di dalam tubuh, namun masih bisa dideteksi dari luar menggunakan perangkat sensor tercanggih.
Dr. Theodossiss Theodossiou, dokter dari National Medical Laser Center Univeristy College, London juga menggunakan teknologi pencahayaan kunang-kunang dalam mengembangkan terapi fotodinamika. Teknik ini berupaya menghancurkan sel kanker dari dalam tubuh dengan menyisipkan gen yang akan menjadi sumber cahaya ke sel kanker itu sendiri. Setelah bercahaya layaknya kunang-kunang, sel kanker dipicu untuk menghasilkan zat racun yang kemudian memaksa sel kanker itu menghancurkan dirinya sendiri.

Para peneliti juga terilhami menggunakan teknologi pencahayaan kunang-kunang untuk berbagai hal, termasuk untuk memantau baik tidaknya teknik pengobatan baru bekerja. Di Michigan University, Amerika Serikat, dilaporkan bahwa teknologi ini dapat dipakai untuk mempercepat pengujian obat baru untuk penyakit seperti kanker, stroke, AIDS, kelainan kekebalan tubuh, penyakit darah, kerusakan akibat serangan jantung, penyakit karena kerusakan saraf, dan aneka kelainan lain yang memerlukan pembunuhan sel oleh obat, atau untuk menghentikan kematian sel. Teknik ini juga dapat dipakai untuk memonitor berbagai proses yang terjadi di tingkat sel.
Teknologi penggunaan cahaya kunang-kunang dalam beragam bidang oleh para pakar ini pastilah bukti akan kesempurnaan penciptaan kunang-kunang yang tak dapat dibuat oleh para pakar tersebut, dan mengilhami teknologi mereka. Semua ini merupakan cerminan kecerdasan tak tertandingi dari sang Pencipta, Allah SWT. Dialah Yang Maha Pemurah, yang menciptakan segala makhluk agar dipikirkan dan dimanfaatkan demi kemaslahatan manusia. Seharusnyalah manusia mengagungkan Allah, menghamba dan bersyukur kepadaNya.

Download Ebook klik di sini
  1.  Insight 6-10

GEREJA SETAN dan BAPHOMET

(Menguak Sejarah Setanisme - bagian ke-2)
Setanisme secara singkat dapat diartikan sebagai penyembahan setan dan menjadikannya sebagai tuhan. Selain menolak Allah, semua agama dan nilai keagamaan, gerakan jahat ini memiliki ajaran melaksanakan hal-hal yang oleh agama dianggap berdosa. Setanisme juga menerima setan, lambang kejahatan, sebagai pemimpin dan pembimbing.
Sejarah Gelap Setanisme
Kaum Setanis, yakni para pengikut ajaran setanisme, sudah ada dan melaksanakan kegiatan keji mereka di setiap tahap sejarah dan dalam setiap peradaban, dari Mesir kuno sampai Yunani kuno, serta sejak Abad Pertengahan sampai hari ini. Di antara abad ke-14 dan ke-16, para tukang sihir dan orang yang menolak agama sama-sama memuja setan. Setelah tahun 1880-an, di Prancis, Inggris, Jerman, dan sekaligus di berbagai negara lain di Eropa dan Amerika, Setanisme diatur dalam perkumpulan dan tersebar di kalangan orang yang mencari keyakinan dan agama lain.
Penyembahan setan terus berlanjut sejak abad ke-19, mula-mula sebagai Setanisme tradisional, lalu dalam aliran sesat yang lebih kecil yang merupakan pecahannya. Upacara kejam yang dilakukan oleh tilamg sihir dan orang-orang tak bertuhan, pengorbanan anak dan orang dewasa kepada setan, perayaan Misa Hitam dan upacara Setanisme tradisional lainnya telah diwariskan diam-diam secara turun temurun.
Lambang Setanisme tradisional yang terpenting adalah dewa Romawi kuno Baphomet. Pada waktu itu, Baphomet menjadi lambang bagi orang yang memuja setan. Para ahli sejarah yang menelusuri asal-usul sosok berkepala kambing ini telah menemukan beberapa petunjuk penting tentang kegiatan Setanis. Lambang Setanis terpenting kedua adalah pentagram, yaitu bintang bersegi lima di dalam lingkaran. Yang menarik, ada dua perkumpulan rahasia lainnya di samping para Setanis yang menggunakan Baphomet dan pentagram sebagai lambang. Yang pertama adalah perkumpulan Kesatria Biara Yerusalem (Knight Templars), yaitu perkumpulan yang dituduh oleh Gereja Katolik sebagai penyembah setan, dan dibubarkan pada tahun 1311. Perkumpulan lainnya adalah perkumpulan Mason yang telah bertahun-tahun lamanya menimbulkan rasa penasaran karena kerahasiaan dan upacaranya yang aneh.
Banyak ahli sejarah, yang telah menyelidiki masalah itu, percaya bahwa terdapat hubungan antara Kesatria Biara Yerusalem dengan perkumpulan Mason. Menurut mereka, kedua kelompok itu saling melanjutkan satu sama lain. Sesudah Kesatria Biara Yerusalem dilarang oleh Gereja, perkumpulan itu melanjutkan keberadaannya secara rahasia dan akhirnya berubah menjadi paham Mason. Yang pasti tentang Freemasonry adalah, perkumpulan ini bersifat amat rahasia, punya susunan organisasi, dengan anggota di seluruh pelosok dunia. Uraian yang diberikan para ahli seperti Leo Taxil, yang pernah menjadi seorang Mason, namun telah keluar dari perkumpulan itu, mengatakan bahwa para Mason amat menghormati Baphomet dan melangsungkan upacara yang menyerupai tata-cara penyembahan setan. Kenyataan lain yang menimbulkan kecurigaan adalah bahwa banyak pengikut Setanisme yang kemudian menjadi anggota organisasi Masonis.
Kini, Setanisme telah meninggalkan upacara dan markasnya yang rahasia itu, untuk keluar ke jalan-jalan. Para Setanis bergiat di setiap negara untuk menyebarkan ajarannya dengan gigih dalam buku-buku, terbitan berkala, dan terutama di Internet dalam usaha mereka menarik anggota. Tak peduli di negara mana pun mereka berada, para Setanis menampilkan citra yang sama. Cara berpakaian, tata cara penyembahan, kesamaan surat yang mereka tinggalkan sebelum melakukan bunuh diri dan ciri lainnya menunjukkan bahwa Setanisme bukanlah gerakan biasa yang dipenuhi para penganggur, melainkan sebuah organisasi yang sengaja bersandar pada landasan pemikiran.

Gereja Setan
Meskipun keberadaan para penyembah Setan telah diketahui selama bertahun-tahun, tak seorang pun muncul dan mengakui secara terbuka bahwa mereka adalah penganut Setanisme. Setanisme pertama kali menjadi gerakan yang terbuka dan teratur di tahun 1960-an di Amerika Serikat. Tanggal 30 April 1966, Gereja Setan dibentuk di California. Pendiri gereja aneh ini adalah seorang penganut Setanisme yang bernama Anton Szandor LaVey yang menyatakan dirinya sebagai pendeta tinggi. Dikenal sebagai Paus Hitam, LaVey menulis buku-buku tempat dia merumuskan pandangan-pandangannya mengenai Gereja Setan. Judul buku-buku itu menakutkan: “Kitab Suci Setan, Upacara Setanis, Penyihir Setanis, Buku Catatan Setan dan Setan Berbicara”. LaVey meninggal di tahun 1997. Diperkirakan bahwa Gereja Setan memiliki sekitar 10 ribu anggota di Amerika Utara, dan meskipun banyak menerima tuntutan hukum, kegiatan dan upacaranya terus berjalan.
Setanisme dan Materialisme
Suatu ciri kaum Setanis masa kini adalah, mereka semua ateis (tidak mengakui Tuhan). Mereka juga sekaligus kaum materialis, artinya, mereka hanya percaya kepada keberadaan benda belaka. Mereka mengingkari adanya Tuhan dan semua makhluk gaib. Oleh karena itu, kaum Setanis tidak percaya kepada setan sebagai makhluk yang nyata. Meskipun disebut sebagai penyembah setan, mereka tidak mengakui adanya setan. Bagi kaum Setanis, setan hanyalah lambang yang menyatakan permusuhan mereka terhadap agama dan kekerasan hati mereka. Dalam sebuah tulisan yang berjudul “Pengantar Setanisme” yang diterbitkan Gereja Setan, dinyatakan bahwa para Setanis sebenarnya adalah ateis:
Setanisme adalah sebuah agama yang tak mengenal Tuhan, mirip seperti ajaran Budha. Tidak ada yang perlu ditakuti selain akibat tindakan kita. Kaum Setanis tidak percaya adanya Allah, malaikat, surga atau neraka, iblis, setan, ruh jahat, ruh baik, peri, atau makhluk gaib yang jahat. …Setanisme bersifat ateis …Otodeis: kami menyembah diri kami sendiri. …Setanisme adalah materialis … Setanisme adalah lawan agama. (Vexen Crabtree, “A Description of Satanisme”)
Singkatnya, ini adalah hasil filsafat kebendaan dan tak mengenal Tuhan yang telah tersebar sejak abad ke-19. Seperti filsafat ini, Setanisme menyandarkan diri pada teori yang dianggap ilmiah: Teori Evolusi Darwin.

Download Ebook klik di sini
  1. Insight 11-14

Belajar Photoshop

Belajar Photoshop Yuk.......................

Jika ingin belajar design mari kita sama-sama belajar, belajar photoshop tu sebenarnya gampang cuma kemauan dan kerja keras kita lah yang mengantarkan kita kepada keberhasilan dalam menggapainya. So, di bawah ini ada sedikit latihan photoshop untuk kalian silahkan di klik yang kalain mau......

  1. Membuat animasi gambar bergerak gif dengan photoshop.docx
  2. Manipulasi Warna Rambut dengan Adobe Photoshop CS3.docx
  3. Membuat Desain Kertas Post.docx
  4. Membuat Efek Gelembung CS3 1 Year.docx
  5. Membuat efek genangan air menggunakan Photoshop.docx 
  6. Membuat Efek kayu dan Warna Terkelupas.docx
  7. Membuat Effect Taped.docx 
  8. Membuat Foto Menjadi 3D Foto.docx 
  9. Membuat Halftone CorelDRAW.docx 
  10. Membuat teks tiga dimensi.docx

Gadget error???

Gadget error???....Perrnahkah gadget kalian error, ne dia solusi terbaik buat kalian. Tinggal download trus di klik kemudian restart beres deh.....



  1. Gadget Service Windows 7

EXERCISE DEGREE OF COMPARISON

1. The town is just as (large) as my native one.
2. The road was (long) than we had expected.
3. The girl is very (intelligent).
4. As soon as they understood that the second book was (boring) than the first one, they changed their mind more boring).
5. The shop is (far) than the school.
6. Ventspils is (far) town in Latvia I have been to.
7. Tim is (intelligent) than Pat.
8. The heat is less (harmful) than the cold
9. This song is (beautiful) one in the world!
10. They are as (stubborn) as donkeys!
11. The weather today is (bad) than the ather yesterday but not as (bad) as it was four days ago.
12. The story was (exciting) one I have ever heard.
13. They were less (tired) than we.
14. George bought a (new) car than he could ever imagine.
15. The mark is a (good) than I expected.
16. They are very (upset) with the results.
17. She is (polite) than me.
18. The boy is (fast) runner of all.
19. It is as (pleasant) as a greeting card.
20.The movie was (interesting) than the book.
21. The price will be less (aggressive) than the previous time.
22.The nature is (important) than making profit.
23.The cake is just as (sweet) as the ice-cream.
24.Sometimes friends are (devoted) than relatives.
25.Planes are (convenient) means of travelling of all.
26.Some cars are (expensive) than others.
27.The jeans are very (dirty) in fact they are (dirty) than the trousers.
28.Acandle gives (little) than a lamp.
29.This blanket is (warm) than that blanket.
30.The dog is (angry) than its master.

Senin, 25 April 2011

MOTIVATION

Tindakan Kita Sebatas Kita Memandang Dunia


Bila anda memandang diri anda kecil, dunia akan tampak sempit, dan tindakan anda pun jadi kerdil.
Namun, bila anda memandang diri anda besar, dunia terlihat luas, anda pun melakukan hal-hal penting dan berharga.
Tindakan anda adalah cermin bagaimana anda melihat dunia. Sementara anda ta lebih luas dari pikiran anda tentang diri anda sendiri. Itulah mengapa kita diajarkan untuk berprasangka positif pada diri sendiri, agar kita bisa melihat dunia lebih indah, dan bertindak selaras dengan kebaikan-kebaikan yang ada dalam pikiran kita. Padahal dunia tak butuh penilaian apa-apa dari kita...Ia menggemakan apa yang ingin kita dengar. Bila kita takut menghadapi dunia, sesunggunya kita takut menghadapi diri kita sendiri.
Maka, bukan soal apakah kita berprasangka positif atau negatif terhadap diri sendiri. Melalui di atas itu, kita perlu jujur melihat diri sendiri apa adanya. Dan, dunia pun menampakkan realitanya yang selama ini tersembunyi di balik penilaian-penilaian kita.



Berlayarlah Menuju Pantai Harapan

Anda adalah perahu yang kokoh yang sanggup menahan beban, terbuat dari kayu terbaik, dengan layar gagah menentang angin. Kesejatian anda adalah berlayar mengarungi samudra, menembus badai dan menemukan pantai harapan. Sehebat apaun pereahu yang diciptakan, tak ada gunanya bila hanya tertambat di dermaga. Dermaga adalah masa lalu anda. Tali penambat itu adalah ketakutan dan penyesalan anda. Jangan buang percuma seluruh daya kekuatan yang dianugerahkan pada anda. Jangan biarkan masa lalu menambat anda di situ. Lepaskan diri anda dari ketakutan dan penyesalan. Berlayarlah..... bekerjalah..........
Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan atu karang. Yang memisahkan anda dari keberhasilan adalan masalah yang menantang. Di situlah tanda kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Hakikat diri anda adalah berkarya menemukan kebahagiaan.


Sebuah Catatan Kehidupan


 Semakin panjang usia kita, semakin panjang pula cataatan pengalaman hidup kita. Bagi mereka yang mau memetik pelajaran dari pengalamannya, maka pengalaman jadi kekayaan yang unik baginya. Usia membawanya pada kebajikan. Sedangkan bagi mereka yang acuh, pengalaman tak lebih dari goresan di atas pasir pantai. Usia tak menjamin apa-apa selain ketuaan baginya. Meski kita sama-sama dinaungi oleh langit yang sama, meski kita sama-sama diterangi oleh cahaya matahari yang sama, meski kita sama-sama digelapi oleh malam yang sama, namun kita tak pernah sama dalam mencerap semua itu. Kita melihat cakrawala dari ketinggian yang berbeda. Kita melangkah di jalan setapak dengan bobot yang berbeda.Kita mengisi ruang dan waktu ini dengan besar tubuh yang berbeda pula. Maka, meski kita lahir di bumi yang satu, namun kita hidup di dunia yang berbeda-beda. Kita mempunyai sidk dunia pikiran yang tak sama bagi setiap orang. Keunikan itu takkan banyak berarti bila tak menjadi kekayaan bagi kita. Dan, kekayaan itu tak banyak bermakna bila tak membuat diri kita semakin bijak bestari.


Download Ebook disini

<<< baca teruus biar tambah pinterr>>>